Study enthusiastic novelty fully. Learn meaning to expose x'self you [at] this Wide [of] world Learn to remind, in fact unlikely you [of] soybean cake all answer. Learn to teach all important Iesson in life, that is humility to enquire.

Monday, November 27, 2006

CERITA TENTANG FGD KEMISKINAN

Catatan dari kegiatan FGD Refleksi Kemiskinan RW 6 Kelurahan Klademak, hari selasa 5 September 2006 pukul 19.00 WIT dilaksanakan disalah satu rumah warga RW 6, kunjungan dan monitoring pada kegiatan FGD ini dilakukan bersama Tim Advisory Sonny Kusuma, TL Pilot Project Edhi Djatmiko dan Koorkot Sorong Sihabudin.

Sejak lepas maghrib aku kontak bung Kris punggawanya tim fasilitator 2, ya sekedar konfirmasi jadi atau tidak kegiatan FGD-nya, maklum jadwal-jadwal yang biasa telah disepakati seringkali gagal karena tidak hadirnya warga, cuaca buruk seperi hujan dll. Melalui sms aku dapat jawaban acara tetap berlangsung hanya kurang maksimal pesertanya sedikit, begitu kira-kira bunyi sms dari bung kris, seolah-olah khawatir dapat evaluasi, ini bisa dimaklumi karena yang akan meninjau, orang nomor satu pilot dan kidalangnya pilot (sonny dan Edhi Djatmiko) Pukul 19.15 aku dan rombongan sampai dilokasi, tempat acara dilakukan diemperan rumah warga menggunakan kursi-kursi plastik sebagai tempat duduk, dijejeran depan terdapat kursi sofa yang kelihatannya empuk yang mungkin sengaja dikeluarkan oleh si empunya rumah untuk menghormati kegiatan atau memang ini bentuk kepedulian yang punya rumah pada P2KP dan khususnya masyarakat. Nampak suasana sekeliling seperti disetting untuk acara terima tamu yang akan melamar saja.

Aku dan rombongan datang pada saat acara sudah berlangsung hampir 15 menitan kata kris... kedatangan aku dan rombongan sempat menghentikan acara, karena semua peserta berdiri menyambut kedatanagan rombonganku bersalaman sebentar ucapan selamat malam ciri khas salam orang sorong untuk malam hari tak lupa aku sampaikan juga, aku dan rombongan dipersilakan duduk didepan namun aku menolaknya dengan baik agar tidak menggangu jalanya diskusi, nampak ditembok rumah yang posisinya ada dihadapan semua peserta diskusi terpapmpang beberapa kertas A4 yang sudah banyak coretan spidol meski tidak begitu jelas, aku sedikit bisa membaca tulisan-tulisan tersebut terutama tulisan besar yang mirip kop surat.

Acara diskusi dilanjutkan dengan dipandu oleh seorang relawan asli papua Franky rumbiak, dari pengamatan selama diskusi, didapati kenyataan diluar dugaan, diskusi sangat dinamis dan penuh dengan argument-ergumen kritis peserta pada setiap bahasan, seperti saat membahas kriteria dan penyebab kemiskinan, diantaranya karena faktor pendidikan ini sempat banyak memancing argumentasi peserta, seorang peserta menyampaikan dengan lantang dan penuh percaya diri bahwa pendidikan tidak secara mutlak sebagai penyebab kemiskinan, dia menyampaikan contoh bahwa banyak orang sukses justru pendidikan tidak tamat SD sekalipun, tapi dia dapat sukses, begitu pula saat kriteria orang miskin dilihat dari penghasilan berkisar 500.000 kebawah, kembali peserta ramai, mereka memperdebatkan lima ratus ribu itu untuk ukuran tanggungan dalam keluarga berapa orang dll, (sejenak aku lihat mimik pak sony sebentar tersenyum sebentar mengkerutkan alisnya nampak rona kekaguman atau keheranan begitu jelas terlihat, hal sama nampak juga dengan edhi djatmiko, betulkah ini orang irian yang selama ini dibilang terbelakang dll. ) Tidak terlontar sedikitpun protes tentang pemakaian istilah kemiskinan, yang biasa muncul pada setiap kegiatan RK dibasis, apakah ini pertanda sudah paham atau sadar pada persoalan kemiskinan sesungguhnya. Sehingga tidak lagi dipersoalkan istilah kemiskinan….?
Suasana diskusi sejenak seperti tidak akan terkendali teriakan-teriakan tidak setuju dan argumen-ergumen silih berganti dalam setiap pembahasan. Pemahaman relawan terhadap makna dan substansi kegiatan FGD bisa dibilang baik, bahkan sempat terlontar bahwa kalau dilihat dari akar masalah kemiskinan orang sorong dan seluruh papau ini orang miskin.
Dari pengamatan selama prose hanya metode pengaturan alur diskusi yang mungkin cenderung membiarkan peserta saling bersautan sendir-sendiri, meski akhirnya dapat berjalan sebagaimana mestinya, meskipun pada akhirnya, kriteria, penyebab dan akar kemiskinan dapat disimpulkan/disepakati dengan baik oleh seluruh peserta yang hadir. Kriteria orang miskin menurut warga RW 06 Klademak, Orang yang tidak punya pekerjaan tetap, penghasilan 700.000 kebawah tiap bulannya dengan tanggungan keluarag 5 org, rumah tidak layak huni atap rumbia dinding papan, lantai tanah, dengan penyebab, akses modal tidak ada, tidak bisa menyekolahkan anak, kebijakan yang tidak menguntukngkan orang miskin dll, yang bermuara pada akar persoalan kemiskinan perilaku manusia dan pengambil kebijakan.
Acara diskusi selesai kris meminta pa sony memberikan sambutan penutup dan pencerahan kepada masyarakat yang hadir dalam kegiatan diskusi. Pada sambutanya disampaikan bahwa rasa kagum dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua yang hadir dan masyarakat klademak yang telah secara sadar terus berpartisipasi dalam setiap kegiatan siklus P2KP, sony menegaskan bahwa rangkaian kegiatan dalam siklus P2KP disamping sebagai media pembelajaran bagi kita semua juga sebenarnya kita sedang mencoba menumbuhkan dan membangun kepercayaan pihak luar dan masyarakat sendiri, karena kuncinya dikepercayaan ini semua bisa kita lakukan dan dapatkan, contoh orang miskin papa bisa saja naik BMW atau pegang uang jutaan bahkan miliaran rupiah, meski BMW dan uang itu milik orang lain tapi karena orang itu percaya kepada kita sehingga tidak ada perasaan khawatir curiga akan dibawa lari atau digelapkan, nah hal ini penting kita ciptakan dalam pengelolaan P2KP atau yang lainnya. Ditambahkan pula bahwa ibarat bahanan makanan menurut sony, apakah bahan tersebut mau dijadikan makanan/kue yang enak, yang tidak enak atau yang biasa-biasa atau dibiarkan basi saja, ini tergantung pada kita semua, begitu pula pengelolaan P2KP apakah mau dikelola dengan baik sehingga bisa membawa manfaat atau bagaimana.? Kalau mau baik sudah bisa dipastikan kita harus mengawali prosesnya dengan baik, salah satu prosesnya ialah kegiatan yang saat ini sedang kita lakukan, kemudian diamini oleh semua peserta. Memang proses nya memakan waktu dan tenaga tapi hal ini tidak akan sebanding dengan apa yang kita capai selanjutnya apabila kita sudah bisa memperlihatkan kepada sekitar kita tentang kepercayaan itu tadi.
Di akhir sambutannya sony kembali menyampaikan terima kasih dan permohonan maaf kepada seluruh peserta karena baru dapat bersilaturrahmi dan berkunjung ke kota sorong ini.
Acara kemudian ditutup dengan do’a yang dibawakan dalam keyakinan nasrani oleh salah seorang peserta.