Study enthusiastic novelty fully. Learn meaning to expose x'self you [at] this Wide [of] world Learn to remind, in fact unlikely you [of] soybean cake all answer. Learn to teach all important Iesson in life, that is humility to enquire.

Thursday, July 06, 2006

Tidur Di Jalan Hobiku

Setiap masyarakat dalam satu wilayah memiliki cara sendiri dalam mengungkapkan rasa kesenangan dan kegembiraan. Masyarakat yang tinggal di Sumatera memilih untuk berkumpul dengan keluarga jika dapat kesenangan. Masyarakat Jawa akan mengumpulkan orang banyak untuk berbagi kesenangan tersebut. Dalam hal keuangan yang diterima setiap bulannya, setiap masyarakat memiliki cara yang juga berbeda satu sama lain.
Masyarakat Sorong juga memiliki cara sendiri dalam melampiaskan kesenangannya jika mendapatkan uang dalam setiap bulannya. Cara masyarakat Sorong atau Irian Jaya dalam memilih kesenangan berbeda jauh dengan apa yang terbayang dalam benak orang lain. Ada pepatah yang sering diucapkan masyarakat dalam hal kondisi orang Irian Jaya dalam menerima kesenangan, terutama uang bulanan. Pepatah tersebut adalah “orang Irian jika awal akhir bulan tidur di rumah dan jika awal bulan akan tidur di got”. Artinya jika tidak punya uang mereka orang Irian akan tinggal bersama orang yang mereka sayangi, namun jika punya uang mereka akan menghabiskan uang tersebut dengan minuman hingga teller dan ujungnya sampai tertidur di jalanan. ( meskipun tidak semua orang irian demikian terutama mereka yang sudah agak maju pola berpikirnya)
Kondisi di atas tentu akan membuat kita bertanya, bagaimanakah aturan warga tersebut tentang hal yang bertentangan dengan hukum Negara dan agama tersebut. Apakah di Irian mabuk adalah suatu hal yang biasa dan tidak menimbulkan persoalan. Apakah keluarga para pemabuk tersebut tidak menjadi sasaran selama yang bersangkutan dalam kondisi mabuk. Pertanyaan tersebut timbul setiap kali mengunjungi suatu daerah yang terdapat orang yang sedang menjerit akibat minum terlalu banyak. Pemandangan orang yang menjerit dalam posisi mabuk sering ditemukan pada suatu wilayah yang masih di huni oleh banyak masyarkat asli Sorong.
Kebiasaan yang turun temurun dari orang Irian tersebut tentu bukan hal yang tidak bisa untuk dihilangkan. Peran pemerintah dan tokoh agama tentunya harus menjadi media yang paling efektif dalam mengatasi persoalan tersebut. Peran pemerintah sebagai penentu kebijakan kemudian didukung tokoh agama, membuat hukum yang dibuat sangat kuat. Selama ini pemerintah seolah menghadapi kebiasaan masyarakat yang berhubungan dengan miras dengan cara yang biasa, sehingga tidak menghasilkan produk hokum yang benar-benar menjadi acuan masyarakat dan tokoh agama. Kebiasaan yang terjadi di masyarakat jika hanya dihadapi dengan sepeleh dan tanpa kerja keras dan kemauan bersama tentu tidak akan menjawab persoalan. Apakah kebiasaan orang sebagian besar orang Irian tersebut akan menjadi kenangan atau akan semakin menjadi tentunya sangat bergantung dari semua pihak yang ada di Papua. Kalau pemerintah belum dapat sepakat dengan hokum yang akan diberlakukan tentang miras tetapi masih ada tokoh agama dan sanksi moral dari masyarakat.
Sebagai pihak yang mengetahui efek dari miras tersebut seharusnya pemerintah tidak ragu dalam mengambil kebijakan untuk membuat aturan tentang miras. Keterlibatan semua pihak juga menjadi penting, terutama para tokoh agama yang akan sering berhubungan langsung dengan masyarakat di tingkat bawah. Generasi yang dilahirkan dengan pencemaran miras akan menjadikan generasi yang lemah. Sementara tantangan kehidupan masa yang akan datang jauh lebih berat dari pada saat ini. Kepedulian semua pihak sangat berarti bagi kemajuan Papua di masa datang, apakah akan melahirkan generasi yang mabuk atau yang kuat.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home